Stasiun Gubeng Surabaya, Stasiun di Surabaya

Bagi saya yang gede ini tinggal di Sulawesi kereta bukanlah transportasi yang bisa di temui disini.  Ya walaupun sekarang dalam tahap pembangunan rel kereta apa di daerah Barru, Sulawesi Selatan tapi tetap saja entah kapan akan naik kereta kalau gak ke Pulau Jawa. Iya kan? Benerkan?  

Makanya pas ke Solo kemarin diniatkan dari awal untuk naik kereta dari Surabaya walaupun agak lama perjalanan tapi saya ingin menikmati waktu saya dengan melihat pemandangan yang mungkin tidak akan saya temui ketika berada di Makassar khususnya.

Berangkat dari statusin Gubeng pagi itu, sayapun menuju gerbong yang dituju dan duduk sesuai nomor kursi dan pada akhirnya saya ternyata salah duduk saking terlalu antusiasnya 😂 namun saya kembali duduk di tempat semestinya dengan muka tembok soalnya sebelah saya itu cowok cakep. wkwkwkwk

Stasiun di Nganjuk

Selama diperjalananpun saya dapat melihat beberapa pemandangan tentunya dengan beberapa kali singgah di stasiun yang berbeda. Terus tiba-tiba seorang Ibu naik dengan berbagai macam tentengan dan kebetulan saat itu saya ikut membantu. Bukan apa-apa sih, karena si Ibu juga melewati tempat duduk saya, setelah itu tiba-tiba saya di sodorin sebungkus permen Hexos. Padahal gak mengharapkan apa pun tapi saya tetap menerimanya.

Rasanya setelah dipikir-pikir naik kereta ya sebenarnya biasa aja wkwkwkwk. Cuma karena hal baru rasanya agak berbeda saja. Turun di Stasiun Solo Balapan, sayapun naik Grab untuk mencari hotel yang murah meriah selama berada di Solo.

Stasiun Solo Balapan


10 Comments

  1. Enak banget mba Solo Travelingnya, pastinya lebih bisa eksplor ke banyak tempat ya, btw knp gak kenalan sama cowo cakepnya mba 😁

    ReplyDelete
  2. Sejak kemaren saya baca pengalaman orang naik kereta di masa pandemi ini, btw ke Solo kudu rapid test dulu ya?
    Saya pengen ke Malang sebenarnya, kemaren baca di blognya siapa ya, kalau naik ekonomi lebih murmer, tapi pas saya cek, kok ya full terosss :D

    Kayaknya juga kalau lokal gitu nggak perlu rapid, saya ngeri juga ditusuk-tusuk jarinya huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya gitu sih kak gak perlu rapid, tapi emang gk sesakit itu kalau cuma tusuk jari yang paling aku takutin malah sebaliknya ambil darah di vena, bisa ampe seminggu lebamnya. huft

      Delete
  3. Paling favorit memang kalau saya bepergian di Jawa pakai kereta api. Kalau capek tinggal dipake jalan-jalan di gerbongnya. Apalagi sekarang kereta api sudah bagus-bagus dibanding dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sih enakan naik kereta kalau di jawa anti macet macet club kak. dan bisa jadi mempersingkat waktu

      Delete
  4. Hahaha, sempat salah tempat duduk ya :D Aku udah lama banget gak naik kereta, huhu.. Semoga ada kesempatan lagi segera :D

    ReplyDelete
  5. Assalamualaikum mbak

    Wah baca postingan tentang properti PJKA ini jadi teringat waktu kuliah dulu. Terutama nih stasiun Gubeng. Dulu sepulang dari RS, sore hari, main ke stasiun Gubeng sekedar enjoying musik live, lagu-lagunya jadul. Bener-bener syahdu.

    ReplyDelete
  6. terakhir naik kereta februari kemarin pas ke surabaya.
    aku diceritain temen, daripada naik kereta ekonomi, mending naik eksekutif aja, apalagi kalau belinya di jam-jam rush, dapat potongan sampai 75%.
    cobain kan tuh, dapet harga 40rb kereta eksekutif dari jombang - surabaya gubeng.
    kereta memang my luv!

    ReplyDelete
  7. Perjalanan naik kereta memang memiliki kesan tersendiri dan pemandangan yang disajikan selama perjalanan memang ga bisa dilewatkan begitu aja :D

    Sebetulnya perjalanan surabaya-solo masih belum lama. Aku pernah naik kereta solo-banyuwangi yang memakan waktu 12 jam perjalanan. Itu yang paling lama yang pernah aku alami selama naik kereta api.

    oyaa kak Icha, kalau sempat, kapan-kapan coba naik kereta api jakarta-bandung. Ga bakal membosankan, karena bakal disuguhi pemandangan yang bagus.

    Salam kenal kak Icha :D

    ReplyDelete