Awal Mula Terbentuk Tim Selow dan Trip Dadakan ke Batu
Bagi yang sudah beberapa kali terakhir ini baca perjalanan liburan saya dengan title Tim Selow, ini adalah awal mula kenapa bisa jadi Tim Selow.
Tiba-tiba tercetus ajakan kalau mending tripnya ke Malang aja pada malam sebelum keberangkatan saya ke Surabaya, bermula dari keberangkatan saya ke Surabaya yang sempat tertunda sehari dari yang direncanakan, sehingga rencana ke Solo pun jadi ikut tertunda dan muncul ide lain. Dan baru kali ini merasakan perjalanan yang sangat santai dan rencana yang tiba-tiba berubah haluan tapi masih fun sih.
Begitu landing di Bandara Internasional Juanda Surabaya saya memastikan Ipoet untuk datang menjemput dikarenakan kita langsung berangkat ke Malang, tapi karena kita Team Selow jadi saat saya mengabarkan sudah tiba dan dia pun baru jalan ke bandara. Sudah mulai keliatan aslinya nih pikirku. Iya kalau aslinya super selow syukur gak ampe melow adek nungguin. Menunggu sekitar 15 menit akhirnya datanglah dia dan terjadi sedikit perdebatan titik penjemputan. Mengingatkan waktu pesan Grab di Malaysia yang gak boleh sembarang parkir dan muat penumpang. Tapi daripada kita gak jadi pergi, sayapun yang mengikuti maunya walaupun sedikit menokok nokok lah yah.
Perjalanan kami cukup mulus sih walaupun agak lama di perjalanan, maklum yang bawa mobil baru first time dan aku sudah beberapa kali tapi selalu disetirin apalagi sekarang udah ada tol juga jadi agak bingung dikit pas mau masuk ke tol nya. Sesuai rencana kami akan ke Museum Angkut, ya walaupun ini kali kedua saya kesana juga.
Biaya tiket masuk masih 100K/Orang dan untuk Foreign get discount 20% dengan memperlihatkan Passpor. Seperti yang sudah diketahui Museum Angkut adalah Museum alat transportasi. Berbagai macam alat transportasi darat dan udara di pamerkan di Museum Angkut antara lain Replika Pesawat RI, Helicopter, berbagai macam mobil buatan Eropa, Jepang dan alat transportasi tradisional yang pernah berjaya pada masa nya seperti Andong, dan Becak. Buat Ipoet sih Museum Angkut adalah dunianya dan tentunya dia yang sangat excited ketika berasa disini karena dia sangat suka sama mobil jadi paham banget tentang hampir semua kendaraan, terus kalau saya? Ya hanya berputar-putar sekitaran situ dan sesekali memeriksa tahun pembuatan kendaraan.
Bedanya sekarang di Museum Angkut ada dance show yang bisa di ikuti oleh pengunjung. Cukup membuat kalian berkeringat dengan segala macam gerakan per-tiktok-an yang di bawakan ama si Om Sarangheyo yang mirip banget sama Aktor Chow Yun Fat. Tapi saat dance tetiba gagal fokus sama karakter Scooby. hahahahaha. Puas dengan suasana ini kamipun memutuskan keluar dari Museum Angkut mengingat sudah terlalu sore dan kami belum memutuskan akan stay dimana. Lagi-lagi karena kami Tim Selow.
Tim Selow : Dadakan Liburan ke NTT
Malamnya kami putuskan lah pergi ke Alun Alun Kota dan mencari makan, setelah itu baru kami ke Batu Night Spectaculer. Di Batu Night Spectaculer ada 2 jenis tiket masuk, yaitu hanya sekedar tiket masuk seharga 49K atau tiket terusan yang termasuk tiket wahana seharga 129K. Kamipun memilih untuk membayar tiket masuk saja sambil menikmati malam minggu yang lumayan cukup dingin tapi sayangnya gak ada yang pinjemin jaket dong. wkwkwkwk. Karena penasaran saya mengajak Ipoet untuk menaiki wahana Sepeda dengan perasaan yang sebenarnya agak deg-deg an. Karena ternyata cuma kami berdua yang jalannya terpisah sedangkan yang lainnya seperti rombongan atau berdekatan. Terus setelah naik itu relnya bunti-bunyi dong. Kebayang udah ditengah anginnya berasa lebih kencang, terpaksa harus megang Ipoet kenceng-kenceng karena takut. Wahana yang tidak seperti ku bayangkan. huffttt. Sayangnya gak sempat ngambil gambar karena sudah terlalu kenyang dan lumayan dingin rasanya pengen cepat balik. Selesai itu kami cuma berkeliling dan pulang ke Shakila homestay karena besok paginya harus bangun pagi dan kembali ke Surabaya untuk trip selanjutnya sendirian.
Next kalau ke Malang lagi, pengen main Paralayang di Malang dan bisa secepatnya liburan lagi 😅
4 Comments
wah kasian mbak nya ga dipinjemin jacket yahh, ini mba saya punya kalo mau pinjem wkwkwk
ReplyDeleteKak, seram sekali itu saat main wahana sepedah-sepedahan 😂 kok aku bayanginnya jadi ikutan ngeri. Ini wahana sepedah yang berjalan di atas tambang gitu, bukan? Kalau iya, walah, seram banget sih saat dengar relnya bunyi-bunyi apalagi sedang berada di ketinggian 🤣.
ReplyDeleteAku terakhir ke Malang waktu mengunjungi beberapa desa wisata. Benar juga, pengen paralayang di atasnya Batu, kayaknya menarik dan memacu adrenalin
ReplyDeleteWahana sepeda itu yg gimana mba :D. Naik sepeda biasa ato gimana yaa? Kok sepertinya sedikit seram.
ReplyDeleteTrakhir ke malang udh lama bgt, dan cm transit 2 sehari. Jd ga banyak yg bisa diliat, musim hujan pula. Dan pas kesana museum angkut blm ada :D. Memang hrs balik LG tp agak lamaan kepengnnya