Baca cerita kak Rey tentang Anjing bikin saya kepikiran untuk mengulik kisah lama. Ini juga bukan cuma sama Anjing saja, tapi ke hewan-hewan yang selalu berada di lingkungan sekitar bahkan merupakan hewan peliharaan para tetangga saya. Tapi ini semua ada awalnya kok yang membuat saya menjadi sedikit berhati-hati bila bertemu. 
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber Gambar : Google
Jadi dulu waktu saya masih Sekolah Dasar sering di titipkan di rumah mbah karena orang tua saya dua-duanya bekerja. Tetangga mbah mempunyai seorang anak, namanya Nok.

Nok ini berperawakan tinggi besar dan ceria tapi yang aneh saat itu dia kayak anak kecil tingkah lakunya. Di bandingkan saya tentu, kalau melihat Nok sudah seharusnya dia masuk SMP.

Sampai suatu saat saya bertanya ke si mbah kenapa Nok tidak pergi ke sekolah dan kalau kami bermain dia tidak menggunakan alas kaki dan mbah ku menjawab "Nok itu habis di gigit sama Anjing Rabies jadinya begitu" dan saat itu mulai merasa was-was sama Anjing karena sudah di peringatkan oleh mbah untuk tidak melewati rumah yang menjadi jalan pintas ke Mesjid. 

Tapi tak disangka-sangka saya melanggar itu dikarenakan pulang mengaji sudah sore dan saya akan dijemput, maka saya pun melintasi rumah itu. Padahal sebelumnya tidak terdengar suara apapun tapi tanpa di duga Anjing itu tiba-tiba menggonggong dan mengejar saya. Alhasil saya lari, menangis sambil teriak panggil nama Mami.. wkwkwkwk.. Mulai saat itu saya tidak pernah lagi lewat jalan pintas, trauma cuy..

Lain lagi cerita saat saya sudah segede ini di kejar sama Anjing. Bayangin segede gini masih juga di kejar Anjing, kan agak gak lucu juga walaupun lumayan sering di nasehatin sama Mami kalau ada Anjing untuk pura-pura ambil batu tapi kalau udah keburu tuh Anjing pasang aksi dan mengejar jadi lupa lah segala macam, yang ada di kepala adalah menyelamatkan diri dong.

Pagi itu saya memesan Grab Car or Gocar lupalah, terus karena banyak mobil sejurusan dengan rumah saya yang belum keluar. Maklum deh si mpu nya masih pada molor kali ya, jadinya mobil pesanan saya itu di ujung gang. Sayapun mulai berjalan ke arah mobil dan begitu kagetnya tiba-tiba tuh Anjing keluar dari kolong mobil sambil berlari ke arah saya. Bayangin udah dandan kece dan wangi ke kantor harus lari-lari ke arah rumah lagi karena di kejar sama hewan yang ucul ini karena Anjing yang ini putih bersih, pendek badannya dan bulunya lebat banget. Dan tiba-tiba teringat pesannya mami saya ingat, maka saya berhenti dan langsung pura-pura ambil batu. Eh Anjingnya cuma diam doang, dan karena masih parno saya ambil batu beneran dan lempar. Tuannya malah gak tau kalau Anjing sukses ngejar saya yang sudah mandi keringat. Selamaaaat 😂

Pernah sekali lagi pulang kantor ceritanya ini naik ojek online sih, karena masih agak parno-an lewat lorong sebelah karena Anjing itu maka saya alihkan perjalanan menuju rumah beda arah tapi kenyataannya sama juga dan ini lebih parah karena ada 5 Anjing sekaligus yang cukup tinggi dan besar yang mengejar kami saat berkendara. Bayangkan apa yang saya lakukan? Karena saya duduk di belakang ada kemungkinan saya yang akan duluan di gigit. Duuuuh amit-amit deh. Secara refleks saya mukul abang ojeknya sembari nyuruh ngegas biar Anjingnya gak ngejar.

Begitu sampai depan rumah, Abang Ojeknya bilang gini " waaah mbaknya kuat juga ya mukul sampai belakang saya sakit " wkwkwkwk. Sayapun meminta maaf.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber Gambar : Google

Selain Anjing sebenarnya saya juga agak takut sama Ayam hidup, beneran ayam hidup. Ini berawal dulu suka kasih makan Ayam di rumah mbah pakai Beras terus karena tuh Beras dekat kaki jadinya di patuk lah kaki saya dan refleks saya tendang sih. wkwkwkwk. Mulai dari situ malas kalau ada Ayam, kalau bisa sih di usir duluan deh.

Saya pernah ada kisah lucu dengan Ayam. Saat itu sudah H-3 Lebaran, tentunya sudah banyak orang yang prepare apa yang akan di masak menyambut Hari Raya. Kebetulan lokasi kantor saya saat itu pasti harus melewati Pasar, dan pasti banyak orang yang naik dari situ. 

Terus tiba-tiba seorang Ibu naik ke angkot dengan membawa 3 ayam yang kakinya di pegang, jadi ayamnya kelihatan terbalik. Tau reaksi saya saat itu? Yuuups, saya jejeritan meminta Ibu itu duduk di ujung dan jangan di samping saya karena saya takut. Ya takut lah kalau kaki saya di patuk ayam. Wkwkwkwk.

Dan semua orang yang ada di dalam angkot pun terkejut sambil tertawa dan mengatakan saya aneh. Gubraaakss orang sudah jejeritan malah di katain pula, nasib ya. Terus seorang Bapak pun bertanya, kalau ayam goreng takut? Dengan tegas saya jawab, masak makanan enak gak di makan sih. hahahaha..

Cerita lain lagi, saya menemani mami ke pasar untuk beli Ayam karena akan ada acara. Dan saya hanya menunggu di depan pintu yang jualan selain takut ayam, sayupun gak suka sama baunya yang amazing. Secara tempat pemotongan ayam tuh ya gitu.. Pahaam kan maksud saya? Maka sering minta ke Mami beli Ayam nya mending di supermarket aja lah, tidak ribet juga jadinya.

-----------------------------------------------------------------------------------------------


Sumber Gambar : Google   


Bagi semua orang, Kucing merupakan hewan kecil yang menggemaskan. Tapi bagi saya itu merupakan hal yang menakutkan. Di rumah oma saya, ada 3 ekor Kucing yang sebenarnya kami tidak pelihara tapi sering main ke rumah dan akrab dengan semua orang rumah kecuali saya yang datang ke rumah ketika ada momen tertentu. Dan karena saya lagi makan tiba-tiba Kucing itu naik di atas kursi dan mengeong dan ketika kami bertatapan.. tsaaaaah.. dan mengambil Ikan itu seketika. Mulai saat itu saya mulai parno sama Kucing, takut kegigit tangannya.

Sumber Gambar : Google


Begitu juga cerita ketika saya makan di Kantin, tempat yang paling banyak hewan yang satu ini ya pasti di Kantin selain area memang terbuka juga jadi cukup ramai kucing liar yang suka berkeliaran. Sampai suatu saat saya yang tergolong orang yang kalem dan suaranya kecil ini ketika teriak pada kaget dan menoleh. Dikiranya saya kenapa, padahal ada Kucing naik di atas meja dan satunya lagi ada di bawah kaki saya. Dan bagi mereka itu biasa, dan saya yang gak biasa 😓

Terus kalau kalian ada hewan yang kalian takut sampai separno itu kah? Di nantikan ceritanya



5 Comments

  1. Wahhhh kadang kurang diberikan pemeliharaan yang baik dari yang punya hewan tersebut, jadi liar

    ReplyDelete
  2. wakakakakakka, kalau saya cuman anjing :D
    Ayam mah oke-oke saja, selama gak deket2 ayam busui eh maksudnya ayam yang punya bayi piyo2, dijamin galak banget tuh :D

    Kalau meong ya tergantung, kalau dia nakal suka pipis dan pup sembarangan, bakalan saya marahin meongnya.

    Kalau gukguk?
    Bakalan saya usir jauh2 hahahah

    ReplyDelete
  3. wkwkwkwkwkwkwkw haduuuuh mbaaa, aku auto ngakak banget yg ngebayangin kamu naik gojek sambil dikejar anjing, dan sambil mukulin abangnya hahahahahhahahahaha.... ;p tappi itu kebayang sih seremnyaa.... apalagi sampe 5 ekor gede2, kalo sampe dia bisa nerkam, kan bahaya yaaa... iya kalo ga rabies tuh anjing...

    aku paling takut sama smua binatang yang jalan pake perutnya ;p... cthnya ular, cacing, lintah, pacet, bekicot... jgn harap bisa ngeliat itu... bisa histeris... makanya pas temenku yg baru balik dari trekking ke himalaya, dia cerita, kalo lintah itu udh normal bgt bakal nempel di kaki pendaki...

    hastagaaaah mba, dgr itu, bnr2 sih himalaya aku coret banget dr bucket list wkwkwkwkwkkw. aku ga sanggub bayangin sampe ditempel lintah. bisa mati kali aku hahahaha

    ReplyDelete
  4. Wah mbak kasian abang ojolnya haha
    Kalo saya pribadi juga agak takut kalo sama anjing

    ReplyDelete
  5. Kalau anjing itu jelas, Cha saya adalah orang yang bakal ngibriiittt meskipun ngelihatnya dari jauh ... kecuali tuannya sudah bersumpah bahwa si anjing memang jinak atau giginya sudah nggak ada ahahaha. Kucing sih oke, tapi ayam saya masih sering gemetar sama ayam-ayam gede (ayam jago) pun ayam kampung karena galak euyyyyy dulu dikejar ayam :D

    ReplyDelete