7 Tempat Holiwork Yang Wajib di Kunjungi Saat ke Ambon
Cha, dokumen untuk kelengkapan Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) sudah selesai?
Begitu kira-kira pertanyaan si Bos saat selesai jam istirahat.
Begitu kira-kira pertanyaan si Bos saat selesai jam istirahat.
Ada beberapa yang masih kurang pak, tinggal menunggu email dari Kantor Pusat saja.
Begitu terang saya kala itu.
Begitu terang saya kala itu.
Ok, kalau begitu Minggu jadi berangkat ke Ambon. Siapkan dokumen dari sekarang.
Lanjut Si bos.
Begitulah percakapan bagaimana saya bisa sampai ke Ambon untuk ketiga kalinya. Sebenarnya ada perasaan malas, karena cuaca yang sangat tak menentu membuat hati bergetar juga. Tapi kuatkan hati dan minta di doakan sama si mami, Alhamdulillah sampai di Ambon juga.
Setelah sampai, saya pun masih sempat diskusi dengan Unit Ambon terkait dokumen yang akan saya bawa tentunya ke salah satu BUMN untuk di kumpulkan.
Sayapun memilih untuk nginap di Le Green Suite Waihaong saja. Jangan pikirkan Suite seperti hotel bintang 5 yang ada kamar suite nya, tapi ini lebih ke pelayanan yang ramah dari pegawainya.
Le Green Waihaong lokasinya dekat dari berbagai tempat sehingga tanpa di antar sama orang kantorpun, saya bisa jalan sendiri. Nah ini dia tempat yang saya kunjungi dalam rangka Holywork kemarin dan buat kamu yang Solo Traveling pun bisa coba alternatif dari saya ini.
1. Bakso Solo Hebring
Semua orang tentunya suka sama makanan yang satu ini, dan menurut saya Bakso Solo Hebring merupakan tempat makan yang enak. Selain rasanya yang gurih serta dagingnya yang terasa banget kalau menurut percampuran dagingnya lebih banyak daripada tepungnya membuat enaknya. Kalau makan di Bakso Solo Hebring seperti makanan prasmanan karena kita bisa memilih bakso yang kita suka, mulai dari Bakso Kotak, Bakso Bulat, Bakso Tahu, Bakso Kasar, Telur, Kerupuk, Mie Bihun, Mie Kuning. Selain itu, ada menu Ayam Lalapan juga.
Tempat bakso ini masuk dalam kategori tempat makan yang di coba menurut hasil pencarian di Google. Harganya juga tidak begitu mahal sekitar 60ribuan dengan 2 Porsi Bakso dan 2 Air Mineral sudah membuat perut kenyang.
2. Air Terjun Arbes
Medan menuju Air Terjun Arbes ini bisa membuat orang biasa akan berpikir berkali-kali karena untuk mencapai lokasi air terjunnya cukup memakan waktu sekitar 15 menitan dengan melewati semacam hutan, jalan setapak yang hanya bisa di lalui satu orang jadi ketika ada orang yang datang dari arah berlawanan harus berhenti atau salah satu harus melewati semak tanpa jalan setapak itu. Ditambah dengan banyak bebatuan yang besar yang di lalui jadi harus berhati-hati agar tidak tergelincir yang mengakibatkan luka.
Nama Arbes sendiri diambil dari kepangan dari Air Besar karena disini airnya cukup deras dan juga air terjun ini di manfaatkan oleh warga sekitar untuk di pakai sebagai kebutuhan sehari-hari semisal mencuci sehingga saat saya sedang kesana ada banyak sampah-sampah bekas sabun cuci, sabun mandi, sampo dan lebih hebohnya ada kemasan sampah bumbu masak. Sayangnya waktu ke sini sedang kemarau sehingga air terjunnya tampak kurang deras. Namun airnya masih hijau seperti air dari telaga gitu dan cukup dalam juga untuk kita berenang (seperti foto)
3. Patung Christina Martha Tiahahu
Ada yang tahu sama tokoh yang satu ini? Ya benar, Beliau merupakan tokoh Pahlawan dari daerah Maluku. Jadi ingat masa SD dulu ketika di suruh ingat nama-nama tokoh pahlawan di tiap daerah dan yang paling kena saat itu dari Maluku adalah Christina Martha Tiahahu dan satu lagi yaitu Thomas Matulesi.
Letak Patung Christina Martha Tiahahu berada di Kantor DPR Provinis Maluku tepatnya di bagian belakang. Disini kita bisa menikmati Sunset di ketinggian namun saat saya datang sedang terkunci sehingga kami berpindah ke tempat lain jadinya.
4. Kopi Sibu - Sibu
Waktu googling pertama kali tempat yang wajib di kunjungi di Ambon salah satunya tempat ngopi ini, Kopi Sibu - Sibu.
Di Kopi Sibu - Sibu kita dapat menikmati Kopi Hitam yang ditambahkan Kacang Kenari dan juga Goraka mereka menyebutnya, atau di bahasa Indonesiakan adalah Jahe. Sudah kebayang rasa Kopi dicampur Goraka dan Kacang Kenari? Udah jangan di bayangin, tapi di coba gih. Kalau saya yang suka Kopi dengan campuran susu tentunya tidak cocok selera, masih belum bisa diterima di lidah.Rasa Pahit dari Kopi bertemu dengan Jahe yang ada sensasi Hangat dengan taburan Kacang Kenari tentunya di luar kebiasaan dan ketika ditambahkan gula rasa kopi malah semakin aneh dengan rasa manis dari gulanya itu.
Ketika baru bertandang ternyata banyak bule juga disini itu yang terpikir pertama kali masuk, dan g disambut dengan alunan live music yang suara penyanyi sangat bagus dan merdu. Disajikan lagu lawas ataupun lagu asli Ambon membuat sayapun ikut menghentakkan kaki dan sesekali ikut bernyanyi.
5. Nasi Kuning depan Mesjid Al-Fatah
Mungkin makanan khas dari tiap daerah di Wilayah Timur adalah Nasi Kuning. Ketika di Makassar ada namanya Nasi Kuning Bagadang, di Palu pun ada Nasi Kuning Sis Aljufri yang buka sampai tengah malam, di Tenate juga ada Nasi Kuning, dan di Ambon pun tak luput Nasi Kuning Ambon.
Kalau di seputaran Mesjid Al-Fatah Ambon banyak terdapat penjual Nasi Kuning mereka ada yang buka pada pagi hari dan ada juga yang buka ketika menjelang malam. Namun saya memilih Nasi Kuning yang tempatnya seperti di gang yang sempit dekat lampu merah. Rasanya gurih kaya dengan rempah ditambah dengan sesendok kentang goreng yang di iris kecil dan tipis, bihun goreng kecap dan sambel menambah cita rasanya.
Untuk pilihannya ada Daging, Ikan Garo Rica, Telur dan Perkedel Kentang. Semuanya enak, tapi saya kali ini memilih Ikan Garo Rica.
Oh iya, ada yang unik disini. Sambil menikmati enaknya Nasi Kuning kalian bisa menikmati lagu barat lho karena Lampu Merah disini Unik. Setiap Lampunya Merah maka akan terdengar alunan lagu dan ketika Lampu sudah berubah menjadi Hijau maka musiknya akan berhenti sehingga tanpa terasa saya pun ikut bernyanyi. hahahaha
6. Lapangan Pattimura
Letak Lapangan Pattimura Ambon berada di depan kantor Gubernur Ambon, Balaikota dan juga Tugu Perdamaian. Lapangan Patimura ketika saya datang cukup ramai dengan ada beberapa anak sekolah sedang bermain basket, juga petugas bersenjata yang sedang menyisir lokasi dikarenakan ada Ibu Presiden dan Wakil Presiden ke Kota Ambon saat itu, dan juga yang lucu adalah ada sepasang muda mudi yang janjian ketemu di Lapangan Pattimura itu.
Ada ceritanya yang sepasang muda mudi ini ketemuan, ceritanya mereka baru ketemu lho. Si cowok yang berbaju hitam kelihatan segar karena lagi jogging menambah machonya, dan si cewek yang kelihatan menggunakan celana pendek dan baju berwarna hitam pula. So sweet banget kan. Duuuh jadi pengen balik gilaaak kayak dulu deh. Percakapannya seperti ini :
Kak Edo kah? Begitu si cewek bertanya.
Beta yang kemarin chat kakak.
Terus di cowok jawab apa hayo?
---------------------------------------------------------
Iyo beta Edo, tong duduk dulu di bangku situ bacarita daripada badiri
Segeralah saya meninggalkan mereka dan kembali memotret sekitar lapangan yang luas itu. Sambil ikutan tertawa dalam hati, ternyata masih ada yang kayak jamanku dulu waktu masih main di miRC.
7. Pantai Mardika
Lokasi Pantai Mardika Ambon dekat dari Lapangan Pattimura, lebih tepatnya di kawasan Terminal Pasar Mardika dan juga kawasan Pelabuhan Ambon. Hampir mirip dengan Pantai Losari di Makassar, karena hampir berdampingan antara kapal bongkar muat dan perahu milik nelayan. Di sekitaran situ banyak terdapat penjual hasil bumi terutama buah-buahan yang sedang musim seperti Durian dan Manggis. Sayangnya saya tidak begitu lama karena angin cukup kencang dengan kecepatan 7km/jam seperti yang tertera pada papan penunjuk ditambah hujan gerimis membuat saya ingin cepat sampai ke hotel.
Cerita Tambahan
-------------------------------------------------
1. Makan Durian
Nah kalau edisi cerita tambahan ini, mau saya ceritakan tentang makan buah-buahan tepatnya. Yang pertama saya mau bahas adalah Makan Durian. Ini merupakan salah satu buah favorit saya, kalau cuma makan 1 biji itu rasanya nanggung banget. Di Ambon sendiri Durian musimnya pada bulan April, namun karena saya berkunjung pada Bulan Februari sehingga belum begitu banyak yang jual.Makan Durian Ngemper depan Toko Orang |
2. Makan Buah Gandaria
Pertama kali lihat buah ini ketika melintas dari Bandara menuju kota, dan awalnya saya pikir itu adalah Jeruk Baby. Namun setelah saya arah balik mau ke Bandara maksudnya, di beritahukan bahwa buah yang berwarna Kuning itu namanya adalah Buah Gandaria.
Langsung deh buru-buru minta berhenti karena saya ingin membelinya. Selama ini taunya Gandaria itu Mall yang ada di Jakarta. hahahaha. Gaswat juga kan. Buah Gandaria ini bentuknya bulat seperti pentolan bakso seharga Rp.1000,-. Rasanya seperti buah Mangga dan dominan Asamnya tapi bikin nagih sih sampai di dalam Pesawat pun saya masih makan buah Gandaria ini. Cara makannya pun persis seperti buah Mangga, yaitu kulitnya di kupas saja. Sayangnya buah Gandaria ini cuma ada di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu di daerah Sumatera dan Maluku tentunya.
Sampai di Bandara ketemu seorang Ibu yang juga petugas Bandara dan bertanya seperti ini :
Dek, berapa harga sekantong itu?
Rp. 20.000,- jawab saya saat itu
Balas Ibu itu : Mahal sekali, kalau di Morela cuma Rp. 5.000,-/kantong
Aduh Ibu kalau saya ke Morela lagi lebih ongkos lagi. Balas saya lagi
--Dan kami pun tertawa bersama--
34 Comments
Ambon ini keren banget, ingin ku kesanaaa semoga bisa kesampaiaaaan. Penasaran juga sama buah gandaria
ReplyDeleteAmbon memang menarik banget, minimal stay itu 1 minggu puas tuh jalan-jalan.
DeleteFoto pantainya bagus mbak. Dan saya Christina Martha Tiahahu itu adalah nama Pahlawan Favorite saya pas sekolah. Gak tau kenapa. Keren aja gitu kayaknya.. Kopi kacang (sibu-sibu) seru kayaknya ya ! Hihi
ReplyDeleteIya pantai di Ambon bagus-bagus apalagi kalau di daerah Morela, Pulai Kei, Pulau Seram dll. Buaguuuus banget deh.
Deletekalau suka kopi hitam, mungkin ngena deh rasanya kak.
qiqiqiqiqiqqi..
ReplyDeleteBuah Gandaria itu isinya berwarna apa ya?
Kayaknya saya pernah cicipin di Buton.
Dan saya kangen berat ama goraka, mirip2 Manado deh.
Di Manado juga namanya goraka.
Enak dong kopi di kasih jahe dan kacang.
Kangeeeennnn kuliner Indonesia bagian tengah dan timur :D
warnanya kuning persis buah mangga kak.
DeleteIya bahasanya memang mirip juga kalau daerah timur, Ambon, Ternate, Manado, Palu sepintas mirip. Apalagi klo Goraka ^^
Wah, jauuuh...tapi baksonya itu lho bikin ngiler. Udah beberapa hari ini ngebayangin makan bakso...kwkwk.
ReplyDeleteselamat menikmati maem baksonya mba muyass :)
DeleteAku baru tau ada jenis buah gandaria hehe.
ReplyDeleteKalo ke sana, kayaknya pingin ke arter deh hehe sejuk, seger, asik kayaknya...
seger bisa mandi ala-ala putri kayangan kak. hehehe
Delete@ Bintang =
DeleteKan di Jakarta banyak pedagang di pasar yang jual buah gandaria ...
Cobain deh meluncur dari Tangerang tempat tinggalmu terus ke Jakarta.
Di Jakarta buah gandaria juga digunain buat campurqn buah rujak bebeg.
Di Garut kayaknya tak ada buah gandaria mungkin garus dicari di hypermarket Bandung. Da Garut mah penghasil jeruk garut jadi buah gandaria tak populer. Saya jadi penasaran pengen coba juga, Mas, ha ha.
DeleteLebih kenal buah gandaria dari pantun lama daripada lihat wujudnya. Kirain cuma kiasan, eh, benaran ada. Maklum saya tak pernah lihat penampakan langsungnya, ha ha.
selalu juga dengan nama Ambon ini..
ReplyDeleteada rezeki memang ingin juga ke sana suatu hari nanti
di nantikan kunjungan ^^
DeleteNasi kuningnya bikin ngiler mba. Udah lama gak nyipin tongkol disambelin ala timur pada makanan-makanan
ReplyDeletethe best memang ikan klo daerah timur, apalagi di masak garo rica. Bikin tambah selera makan.
Deletebakso solo ini memang udah menjamur di seluruh nusantara, gak jauh beda sama nasi padang dan tahu sumedang, gak tau kalo ubi cilembu mah
ReplyDeletedan anehnya di Ambon punya banyak banget Nasi Padang. Hampir setiap ruas jalan ada pasti.
DeleteWahh keren. Tapi sebagai pecinta kopi, saya paling penasaran tuh sama kopi sibu-sibu. Kayaknya unik juga
ReplyDeleteSemoga bisa ke ambon jg deh nanti hehe
rasanya unik, seunik penampilannya kak.
DeleteSemoga bisa berkunjung ke Ambon juga ^^
Aaaakkk kopi sibu-sibu-nya itu yang menggoda iman sampai runtuh berat haha. Pengen bisa mencobanya juga (pakai kenari). Mencoba langsung di tempatnya tentu lebih asyik ketimbang bikin sendiri :D wkwkwkw.
ReplyDeletekalau kak tuteh yang penggemar kopi mungkin suka sama kopi yang satu ini.
DeleteDi Ambon buah itu namanya Gandaria juga sama.kayak di Jakarta tapi di Jakarta buah itu udah jarang yang jual kalau ada jual juga yang masih muda.
ReplyDeletesepet banget kali ya kalau masih muda gitu kak.
DeleteBeruntungnya nih kak Icha dapat tugas dari kantor ke Ambon .. bisa lihat~lihat tempat keren dan icip-icip kuliner disana :)
ReplyDeleteRupanya bakso juga populer di Ambon ya .. hahaha ..
Di Ambon juga banyak orang Jawa kak. Mampir lah biar ikut nikmatin bakso solo *LOL*
Deletesaya naksir nasi kuningnya mbak, langsung lapar setelah melihatnya.. Nasi kuning memang idola saya..
ReplyDeletehehe..
kalau duren nyerah saya, tidak berani banyak-banyak..
hehe
Hehehehe.. Saya juga secukupnya aja Bli makan Duren yang penting kenyang. Gubraaaks..
Deletedurennya mantaap sekali
ReplyDeleteDalam bayangan ketika mendengar air terjun arbes yang harus memasuki hutan, terbayang bakalan melihat air terjun tinggi, tapi kok ya ndak terlalu tinggi ternyata. Hehhehe
ReplyDeleteKopi dengan kenari harus dicoba ketika berkunjung kesana
Saya naksir dengan kuliner Ambon, bakso hebring kayak gimana, ya, soalnya tiap baso yang saya makan rasa selalu standar.
ReplyDeleteKopi campur kenari dan jahe itu unik, pengen coba juga. Soalnya biasa cuma kopi Good Day saja tak pernah kopi khas daerah.
Ambon dekat dengan laut, ya. Pantesan jadi ingat kisah perjuangan heroik Martha Tiahahu dan Pattimura kala saya masih SD di majalah Ananda yang dilanggani bapak lalu kemudian berhenti langganan karena saya masih suka pinjam Ananda anak tetangga. Ambon itu kota yang eksotik, Mbak beruntung bisa jalan-jalan sembari dinas. Melipur lara dan kepenatan karena ritme kerja.
Terima kasih sudah undang saya untuk berkunjung pada blog Mbak. Ehm, kalau dalam bahasa daerah panggilan yang sejenis untuk mbak itu apa? Kadang kagok menyamakan mbak pada semua teman narablog dari berbagai daerah, ha ha.
Panggil namanya aja kali kak. hehehhehe
DeleteKalau saya rasa ini beneran daging bukan campuran tepungnya yang banyak.
suatu saat pgn ke ambon :D. selain makanan di atas, pgn juga nyobain kuliner ambon yg lain. Kopi yg pake jahe dan kenari itu aku pernah baca. tp kyknya ga bakal cocok juga ama lidahku mba :D. udh kebayang pahit dan pedes gitu hahahahah.
ReplyDeleteeh kalo buah gandaria aku srg jadiin bahan sambal. duuuh itu sumpah sambel jd wangi segeeer kalo dipakein gandaria mba. sekalian ama kulitnya ditumbuk. untungnya di pasar deket rumahku, rawasari, ada yg jual gandaria. tp memang musiman dan agak mahal
pasti seger banget ya kak kalau dijadiin sambel atau dijadiin rujak. Bakal nambah terus pasti, asam tapi nagih.
Delete