Saya Intuiting Introvert Part II
Setelah tahu bagaimana saya tipe dominan otaknya, saya mulai pelan-pelan memetakan seperti apa sih sebenarnya. Termasuk dalam kreativitas dan memilih teman.
Itu terasa dalam pergaulan walaupun kalau bisa di bilang saya punya banyak kenalan tapi untuk yang menjadi sahabat yang cuma itu-itu saja. Sombong, begitu awalnya orang menilai ketika belum merasakan kehangatan dan kecerian dalam kepribadian saya. Tidak mudah memang untuk akrab sekalipun yang mengaku dekat pun, terkadang hal yang dibicarakan bukan tentang pribadi sendiri kecuali orang itu benar-benar membuat saya nyaman. Terkadang juga teman yang membuat nyaman bisa membuat bosan. Maka karena dari itu dengan kreativitas saya ingin bertemu yang bertemu dengan orang banyak untuk menambah wawasan. Walaupun pada akhirnya saya akan kembali dengan orang yang sama.
Ada kalanya memilih sendiri, bahkan ke mall buat makan dan nonton sendiri sekalipun bukan masalah buat saya. Lebih bebas menentukan pilihan. Bahkan kata orang di sekitar, Pede bener jalan sendirian kalau mereka sih udah males aja. Tapi memang sendiri lebih enak, mengikuti diri sendiri apalagi ada duit. Bebas nentuin. Makanya jangan heran sih kalau kalian telpon atau ketemu saya sendiri di suatu tempat.
Ada kalanya memilih sendiri, bahkan ke mall buat makan dan nonton sendiri sekalipun bukan masalah buat saya. Lebih bebas menentukan pilihan. Bahkan kata orang di sekitar, Pede bener jalan sendirian kalau mereka sih udah males aja. Tapi memang sendiri lebih enak, mengikuti diri sendiri apalagi ada duit. Bebas nentuin. Makanya jangan heran sih kalau kalian telpon atau ketemu saya sendiri di suatu tempat.